00.42
makjegagik
Ikan langka dan dilindungi dunia napoleon (Chelinus undulatus) masih terus diburu secara ilegal oleh oknum nelayan di perairan laut Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), karena nilai ekonomisnya yang sangat tinggi.
Nelayan yang menangkap ikan langka napoleon itu berasal dari Sibolga (Sumut), Thailand, dan Vietnam, kata pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Khairil Anwar di Padang, Selasa (4/11).
Menurut dia, perburuan secara ilegal ini juga dilakukan dengan menggunakan zat kimia potasium, sehingga selain melanggar aturan perlindungan hewan langka juga menyebabkan kerusakan terumbu karang sebagai habitat ikan napoleon.
Ia menjelaskan, lokasi perburuan ikan ini oleh nelayan tersebut terutama di perairan laut Pulau Mego, Pulau Sanding, Pulau Labuan Bajau dan Simalegi yang berada di ujung wilayah Kepulauan Mentawai. "Ikan napoleon yang ditangkap langsung dibawa dengan kapal besar menuju Hong Kong, Taiwan dan Korea, sebagai menu makan kelas bintang di negara tersebut," tambahnya.
Ia menyebutkan, perburuan ikan napoleon tidak lepas dari harga jualnya yang mencapai US$50 atau Rp500 ribu per kilogram.
Khairil yang juga pembina Lembaga Pengelolaan Terumbu Sumber Daya Karang (LPST) mengatakan, upaya penangkapan terhadap nelayan pemburu, ikan napoleon terkendala oleh minimnya personel dan peralatan. "Para pemburu itu beroperasi secara berpencar dalam radius luas lautan dan dilengkapi kapal serta peralatan lengkap yang tidak diimbangi jumlah personel dan peralatan aparat Dinas Kelautan dan Perikanan serta pihak keamanan Mentawai," tambahnya.
Ikan napoleon merupakan hewan langka dan dilindungi di Indonesia dan dunia internasional. Di Indonesia, napoleon dilindungi dengan Surat Keterangan Menteri Pertanian No 375/Kpts/IK.250/5/1995, tanggal 16 Mei 1995 tentang larangan penangkapan ikan napoleon wrasse
Posted in: hewan,hewan langka,hewan unik,hobi
0 komentar:
Posting Komentar